You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Sei Batang Ilir

Kec. Martapura Barat, Kab. Banjar, Prov. Kalimantan Selatan

Banjar Lumbung Padi Pangan Kalsel


Banjar Lumbung Padi Pangan Kalsel

Martapura, (Antaranews Kalsel) - Hasil produksi pertanian yang melimpah, khususnya untuk hasil panen padi, menjadikan Kabupaten Banjar merupakan salah satu daerah lumbung pangan di Kalimantan Selatan.

Hasil panen padi yang menjadi primadona bagi petani di daerah ini tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tentunya sejalan dengan kebijakan pusat, sebab Pemerintah Kabupaten Banjar selalu berupaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional yaitu mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan mengandalkan hasil produksi pangan dalam negeri.

Untuk menjaga dan membuat hasil panen padi di wilayah Kabupaten Banjar selalu meningkat. Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar melalui Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Banjar bekerjasama dengan Anggota TNI Kodim 1006 Martapura, melaksanakan acara Gerakan Tanam Padi Perdana pada Lokasi Cetak Sawah Dalam Upaya Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional, di Desa Sungai Batang Ilir Kecamatan Martapura Barat, Rabu (25/8).

Bupati Banjar H Khalilurrahman selaku tamu kehormatan bersama Sekda Banjar H Nasrun Syah, Danrem 101 Antasari yang diwakili Kapten Inf Bonny Chandra, Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Andi Martopo, Kepala Bidang Prasarana Pertanian Provinsi Kalsel Birumdani.

Kepala Ditanbunak Banjar Dondit Bekti Agustiono, Kepala Ketahanan Pangan Banjar Warsita, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Banjar Eddy Hasbi, Kepala BLH Banjar H Farid Soufian dan Camat Martapura Barat Rulliadi beserta anggota Kelompok Tani Bauntung dan Kelompok Tani Batuah, berkesempatan melakukan tanam padi perdana di lokasi cetak sawah ini.

Dalam sambutannya Bupati Banjar mengatakan, Kabupaten Banjar merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan komoditi pertanian, sehingga tidak mengherankan apabila Kabupaten Banjar selalu mengalami surplus panen padi dan menjadi salah satu lumbung pangan di Kalimantan Selatan.

“Pada tahun 2016 ini untuk target tanam padi Kabupaten Banjar sebesar 80.500 hektar, total produksi 301.392 ton/ha dengan rata-rata produktivitas 39 kw/ha. Adapun realisasi tanam padi hingga bulan Juli 2016 adalah sebesar 72.521 ha. Sedangkan realisasi panen sampai bulan Juli sebesar 21.840 hektar,” ungkapnya.

Untuk mengatasi permasalahan aliran dan intensitas keasaman air yang kerap kali menjadi keluhan para petani. Bupati Banjar berencana akan membangun kanal di wilayah lokasi cetak sawah, dan menganjurkan agar para petani rajin menabur kapur dialiran sungai-sungai kecil agar keasaman air bisa berkurang sehingga cocok untuk lahan pertanian sehingga dapat menghasilkan panen padi yang unggul dan berkualitas.

Secara rendah hati Bupati Banjar menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para prajurit TNI Kodim 1006 Martapura yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar untuk terus bekerja, berupaya meningkatkan swasembada pangan di wilayah Kabupaten Banjar.

"Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan Dandim 1006 Martapura Bapak Letkol Arm Andi Martopo, beliau selalu bersinergi dan sangat mendukung di setiap program/kegiatan pemerintah daerah.

Mari kita bersatu padu bekerja membangun ketahanan pangan yang kuat dan mandiri, yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Banjar sesuai dengan visi-misi untuk Kabupaten Banjar 2016 - 2021 yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan barokah," tegas Bupati Banjar.

Dondit Bekti Agustiono selaku Kepala Distanbunak Banjar mengatakan total luas cetak sawah yang ada di Kabupaten Banjar adalah 141,5 ha. “141,5 ha ini dibagi menjadi tiga wilayah yaitu di Desa Sungai Batang seluas 39,4 ha yang akan digarap oleh Kelompok Tani Bauntung, dan di Desa Sungai Batang Ilir seluas 47,6 ha yang akan digarap oleh Kelompok Tani Batuah.

Didua desa ini luas lahan cetak sawah adalah 87 ha. Untuk lahan yang siap tanam seluas 70 ha. Sedangkan di Desa Sungai Rangas lahan cetak sawah ada 54,5 ha yang akan digarap oleh Kelompok Tani Karya Bersama. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Martapura Barat, khusus pada Kecamatan Martapura Barat target tanam sebesar 8.200 hektar dan sampai saat ini realisasi tanam di Kecamatan Martapura Barat 3.597 ha,” jelas Dondit.

Ia menambahkan, untuk menunjang kinerja dari para petani saat ini pemerintah pusat sudah memberikan bantuan berupa traktor sebanyak 230 buah. “Traktor ini akan diberikan secara bertahap. Barangnya sudah ada tinggal menunggu penyelesaian administrasi. Untuk para petani di Kecamatan Martapura Barat kita akan memberikan sebanyak 40 buah traktor,” ungkapnya.

Pada acara tersebut, kelompok Tani Bauntung dan Kelompok Tani Batuah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banjar berupa tiga unit hand sprayer, satu unit pompa air 4 inchi, dua unit hand traktor type bajak dan bibit padi varieatas unggul. “Mudah-mudahan melalui kegiatan perluasan lahan persawahan atau cetak sawah yang kita laksanakan dan bantuan yang sudah diberikan pada hari ini dapat mendukung suksesnya pelaksanaan kegiatan perluasan sawah tahun 2016 di Kabupaten Banjar dan mendukung kedaulatan pangan nasional,” pungkas Dondit.

Suksesnya program cetak sawah ini memang berkat peran besar bantuan dari para prajurit TNI khususnya dari prajurit Kodim 1006 Martapura. “Selama empat bulan prajurit TNI Kodim 1006 Martapura bersama masyarakat terus bahu mebahu untuk membuat lokasi cetak sawah ini. Mulai dari pengecekan lokasi, membuat jalan dan jembatan pertanian sampai membuat aliran sungai kita lakukan bersama masyarakat.

Ini merupakan wujud nyata komitmen kita bersama, prajurit TNI dan masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam mendukung program pemerintah daerah agar upaya swasembada pangan nasional dapat terealisasi,” ucap Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Andi Martopo.

Dandim 1006 Martapura mengimbau kepada para petani agar tidak membakar lahan pertanian ketika memasuki musim panen atau ketika hendak membersihkan lahan. Hal tersebut akan memberikan dampak negatif dan kerugian yang sangat banyak kepada masyarakat.

"Oknum yang membakar hutan dan lahan akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jangan sampai para petani di Kabupaten Banjar melakukan pembakaran lahan, kita tidak akan segan-segan menangkap orang tersebut," tegas Andi.

Sementara itu Camat Martapura Barat Rulliadi mengaku sangat senang daerahnya dijadikan tempat lokasi cetak sawah. Hal ini diakuinya akan berdampak positif terhadap hasil panen padi diwilayah Kecamatan Martapura Barat dan bisa menambah kesejahteraan para petani.

"Perluasan lahan pertanian ini merupakan program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan mandiri sehingga swasembada pangan dapat tercapai. Dengan penanaman bibit varietas unggul masa tanam 90-100 hari saya yakin hasil pertanian padi di Kabupaten Banjar akan semakin melimpah dan semakin unggul serta kebutuhan mendasar masyarakat Kabupaten Banjar bahkan Kalimantan Selatan dapat kita penuhi melalui hasil pertanian padi kita," ucap Rulli.

Dengan perluasan lahan persawahan tentunya harus dibarengi dengan aliran air yang cukup dan prasarana pertanian yang memadai. Rulliadi mengungkapkan, Kecamatan Martapura Barat merupakan salah satu lumbung padi Kabupaten Banjar.

Dibeberapa desa mampu panen dua kali dalam setahun. Namun diakuinya masih ada beberapa desa yang lahan pertanian padinya belum mendapat aliran air yang mencukupi.

"Ada enam desa yang lahan pertaniannya belum mendapat aliran air yang cukup atau memadai, Desa Sungai Rangas Hambuku, Sungai Rangas, Sungai Rangas Tengah, Keliling Benteng Ulu, Keliling Benteng Ilir dan Desa Penggalaman.

Para petani tidak bisa bergantung dengan musim atau mengharap air hujan, terlebih saat ini musim kemarau datang lebih lama.

Kita harus segera mencari solusi apabila ingin hasil panen padi Kabupaten Banjar terus meningkat, jangan sampai para petani dienam desa ini luput dari perhatian kita.

Soal Kanalisasi yang dicanangkan oleh Bupati Banjar tadi sangat realistis, mengambil air dari saluran irigasi, mengalirkannya ke kanal lalu mengalirkannya ke sawah masyarakat. Hal ini tidak bisa langsung kita laksanakan, perlu perencanaan matang agar apa yang pemerintah lakukan tepat sasaran dan tepat guna,” ucap Rulliadi./f

Bagikan artikel ini:
Komentar